Selain sebagai makhluk individu, manusia juga ditakdirkan hidupberdampingan dengan alam semesta khususnya manusia, inilah yangkemudian manusia disebut sebagai makhluk sosial, yang selalu menuntutuntuk saling –secara timbal balik- mengatur dan menjaga sosialitasnyadengan sikap yang indah dalam prilaku teladan yang baik. Dan sebenarnyaagama-pun juga sudah mengajarkan bagaimana menjaga hubungan baiktersebut..Kemudian, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku teladan sendiribegitu banyak. Akan tetapi dari semua itu yang paling dominan adalahpengalaman pribadi, orang yang dianggap penting, lembaga pendidikan danagama, kebudayaan. Lebih jelasnya akan dibahas sebagai berikut:a. Pengalaman PribadiSegala hal yang pernah dialami dan sedang dialami akanmembekas dalam diri seseorang, apalagi melibatkan faktor emosionalyang mendalam. Pengalaman itu akan sangat kuat membekas danmemberi kesan dalam diri seseorang. Pengalaman seperti itu akanberperan besar menjadi dasar pembentukan sikap dan perilaku. Sikap danperilaku akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebutterjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.b. Orang Yang Dianggap PentingKomponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap dan perilakuseseorang adalah orang yang dianggap penting yang berada di sekitar kita.Orang yang dianggap penting ini adalah orang yang diharapkanpersetujuannya bagi tingkah laku dan pendapat kita yang tidak ingin kitakecewakan, atau orang yang dihormati, berwibawa atau ditakuti. Atauyang memiliki arti khusus bagi seseorang. Orang-orang seperti itu akanbanyak mempengaruhi sikap dan perilaku.c.
Lembaga Pendidikan dan AgamaLembaga pendidikan dan agama menjadi salah satu kekuatan besardalam membentuk sikap dan perilaku. Dua lembaga ini merupakan tempatditanam dan dikembangkannya nilai- nilai etik, moral dan spiritual. Dilembaga pendidikan juga ditanamkan nilai-nilai keilmuan dan disiplinindividu dan sosial.d. KebudayaanSetiap lingkungan masyarakat mempunyai nilai budaya tertentuyang dianutnya. Manusia lahir, hidup dan bertumbuh dalam satu atau lebihnilai budaya. Nilai budaya di mana manusia hidup dan bertumbuhmempunyai pengaruh pada sikap dan perilakunya.Dilihat dari reinforcement, sikap dan perilaku tertentu yangmendapat atau tidak mendapat penguatan atau ganjaran dari masyarakat,akan membawa pengaruh sikap dan perilaku anggota masyarakatnya.Karena itu, budaya yang dianut atau yang ada dalam lingkungan seseorangakan memberi corak dan warna sikap dan perilakunya. Kecuali orang itumemiliki konsep diri yang tertentu yang mapan dan kuat, sehingga tidakmudah terpengaruh oleh budaya sekitarnya.Dari sini, bahkan sebuah budaya dapat menjadi sebuah hukumtersendiri diluar hukum formal lainnya, meskipun tidak terdokumentasiadanya. Bahkan dalam Kaidah Fiqh terdapat sebuah kaidah “al-‘Adah54Muhakkamah”, bahwa kebudayaan dan kebiasaan juga merupakan sebuahpatokan hukum tersendiri


KARAKTERISTIK MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:

  1. Dorongan untuk makan
  2. Dorongan untuk mempertahankan diri
  3. Dorongan untuk melangsungkan jenis

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.

Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :

  1. penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
  2. penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :

J Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.

J Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.

J Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.

Selasa, 04 Oktober 2011

Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.